Sejarah AIDS, Pembunuh Berdarah Dingin (Berita Kesehatan)


aids


Assalamu'alaikum Wr. Wb

Sejarah AIDS, Pembunuh Berdarah Dingin- Kaifa Halukum ya ikhwan?? Semoga kita selalu dilimpahkan nikmat oleh Allah tuhannya manusia. terutama nikmat kesehatan dong, Amiin. Soalnya pada zaman ke belakangan ini (maksudnya zamannya kita-kita ini yang lagi hidup), banyak sekali penyakit-penyakit aneh yang menjamur loh. Nah, salah satunya yaitu AIDS.
Pasti antum sudah akrab banget dengan nama penyakit yang satu ini, tapi ane berharap semoga kita semua tidak diakrabi oleh AIDS (maksudnya mengidap penyakit ini).

Nah untuk itu sebagai saudara seiman, tidak ada salahnya ana mengingatkan kembali sekilas tentang AIDS melalui artikel ini. Di sini ane cuma mencakup sekilas tentang AIDS dari sejarahnya doang.

********************
Kalau mau dipikir-pikir, hampir kita semua sudah sangat paham tentang penyakit yang satu ini. Namun kebanyakan dari kita (manusia) hanya mengetahui penyebab AIDS dari sudut pandang medis. Sedikit sekali dari manusia yang merenungi dan meresapi penyebab AIDS dari sisi selian itu.

Mengapa bisa demikian? sebab setelah ditelaah secara mendalam, hampir semua pakar medis berpendapat bahwa masalah AIDS bukan lagi semata-mata urusan medis, melainkan masalah itu merupakan cetusan dan penyakit masyarakat yang sudah bobrok, tcrutama prilaku seksual manusia yang sudah melampuai batas kewajaran Karena secara de facto AIDS sudah berada di sekitar kita, maka tanggungjawab untuk mengatasinya pun bukan hanya menjadi kewajiban ahli kedokteran atau para pakar medis semata, melainkan menjadi tanggungjawab kita semua.

Sebagaimana halnya setiap petaka di muka bumi lainnya, AIDS pun muncul akibat dari perbuatan manusia sendiri. Karcna sesungguhnya Allah tidak pernah berbuat zhalim kepada manusia sedikitpun, tetapi manusia itulah yang berbuat zhalim kepada diri mereka sendiri.

Allah SWT berfirman dalam surah Yunus ayat 44:
“Sesungguhnya Allah tidak (pernah) mendzalimi manusia sedikitpun, akan tetapi manusia terhadap diri mereka sendiri mereka berbuat zhalim. (Yunus:44)

Dan jauh sebelum ada penyakit mematikan ini, melalui Rasul-Nya, Allah sudah mengisyaratkan bahwasannya: "Apabila perzinaan sudah meluas di masyarakat dan dilakukan se-cara terang-terangan, maka suatu penya¬kit mematikan yang sebelumnya tidak terdapat pada zaman nenek moyangnya akan menyebar di antara mereka. (HR. lbnu Majah dan Baihaqi).

Sejarah dan Perkcmbangan AIDS

Sepcrti diketahui AIDS adalah kepanjangan dari Acquired Immuno Deficiency Syndrome yang bila didefinisikan secara harfiah sebagai sindrom cacat kekebalan dapatan, yang maksudnya suatu cacat kekebalan tubuh yang tidak diperoleh si penderita karena turunan atau bawaan secara genetis, melainkan didapat dalam perjalanan hidupnya. Menurut teori dunia kedokteran penyakit ini disebabkan oleh virus HIV (Human Immunodeficiency Virus). Virus ini menyelinap ke tubuh manusia sebagian besar melalui kontak seksual, terutama bagi mereka yang menganut gaya hidup free sex di luar nikah (homo, lesbi, kumpul kebo, melacur dsb), mempunyai peluang risiko penularan sebesar lebih kurang 90%, sedangkan sisanya melalui tranfusi darah, jarum suntik dan transplasental (dari ibu ke bayi yang dikandungnya).

Penyakit AIDS pertama tersiar pada tahun 1979, Penyakit ini ditemukan di kalangan sekelompok homoseksual di New York dan San Fransisco. Tetapi hanya da¬lam waktu relatif singkat, penyakit ini sudah menyebar dan menjadi bencana in¬ternational. Yang menjadi korban bukan hanya kelompok homo tetapi siapa saja yang menganut gaya hidup bebas.

Tentu masih belum lepas dari ingatan kita bagaimana Rock Hudson, aktor tampan pujaan anak muda di tahun 60-an, kemudian Michael London, Fredi Mercuiy, vokalis kelompok musik Queen tiba- tiba tewas dan membuat para idolanya terkejut. Tidak terkecuali bintang basket Amerika Serikat Earving "magic" Johson juga tak mampu berkelit dari terkaman pcnyakit mematikan dan memalukan ini. Serta masih banyak lagi nama-nama terkenal lainnya yang mengalami nasib serupa.

Sedangkan di Indonesia, wabah AIDS mulai tersiar ketika seorang wisatawan asal Belanda bernama Edward Hop (ho¬mo seksuaJ) meninggal di RSUP Bali pada tanggal 15 April 1987. Padahal sebelum itu, pada bulan April 1986, di RSCM Jakarta sudah ditemukan seorang wanita yang terinfeksi HIV melalui tranfusi darah. Ia meninggal setelah 8 jam tidak sadarkan diri. Ibu rumah tangga naas ini disebut-sebut sebagai korban pertama keganasan AIDS di Indonesia. Namun kematiannya kurang mendapat perhatian, karena terkesan ditutup-tutupi. Bahkan pada waktu itu Depkes sendiri menyatakan bahwa AIDS belum "migran" ke Indonesia.

Meski AIDS telah masuk ke Indonesia pada tahun 1987, tetapi kampanye AIDS belum begitu menggema gaungnya. Hal ini bisa dimaklumi karena pada tahun itu pcnderita AIDS di Indone¬sia ternyata hanya enam kasus, kemudian bertambah satu kasus pada tahun 1988-1989. Dibanding dengan jumlah penduduk Indonesia, menurut Dr. Cecilia T. Boediono, asisten tehnik Project Concern Internasional (PCI) yang menyandang dana dari beberapa LSM untuk penanggulangan AIDS, jumlah tersebut masih minim.
Namun beberapa tahun kemudian, secara pelahan tapi pasti jumlah tersebut terus mengalami kenaikan. Pada tahun 1991, penderita AIDS meningkat jadi 18 kasus, dan pada tahun 1992, menjadi 36 kasus. Depkes mencatat, yang paling drastis peningkatan HIV/AIDS adalah terjadi di tahun 1995. Tiap bulan jumlahnya terus bcrtambah. Bulan April 1995, jumlah penderita sebanyak 300 kasus. Bulan Mei 1995, menjadi 309 kasus. >Bulan Juni 1995 menjadi 312 kasus. Pada bulan Juli 1995, jumlahnya bertambah lagi menjadi 316 kasus. Sedang pada Oktober 1995, sudah mencapai 355 kasus. Data di atas adalah data resmi yang teridentifikasi.

Kita cukupkan saja datanya sampai tahun 1995, soalnya jika kita runut kasus penderita AIDS dari tahun ke tahun akan membuat kita semakin tercengang. Mari kita sedikit menelaah, pada tahun 90-an saja kasus AIDS di Indonesia sudah seperti itu, apalagi sekarang ini (periode abad ke 20) yang telah diketahui bersama dunia sudah menganut system pasar global. Yang memungkinkan segala budaya masuk ke Negara kita. (pikirkan sendiri).

Yang pasti, data-data yang ditemukan dari tahun ke tahun tentu hanya ibarat gunung es, di bawah permukaan justru lebih banyak. Namun harus kita maklumi, mengingat betapa sulitnya mengidentifikasi penderita AIDS, karcna para pendcrita terutama stadium awal lebih senang mencari pengobatan secara diam-diam. Bahkan hanya I orang dari 10 orang pengindap HIV yang tahu mereka telah terinfeksi. Jadi betapa sulit¬nya untuk mengetahui jumlah sebenamya penduduk Indonesia yang telah terinfeksi HIV/AIDS.

Naudzubillahi min dzalik.
***************************

Cukup sekian dulu ya, mudah-mudahan tulisan lepas Sejarah AIDS, Pembunuh Berdarah Dingin ini bisa menambah wawasan & membuka cakrawala kita tentang kesehatan yang merupakan nikmat yang sangat dahsyat dari Allah untuk kita......


0 Comment "Sejarah AIDS, Pembunuh Berdarah Dingin (Berita Kesehatan)"

Post a Comment