Berkenalan dengan Stroke (Jagalah Kesehatan)

Assalamuálaikum Wr. Wb,,,

Pada post kesehatan kali ini ana ingin mengajak antum semua untuk berkenalan dengan stroke. Udah kenal..??? kalo udah tidak ada salahnya kita berkenalan lebih dalam,,,


Stroke

Stroke atau gangguan peredaran darah di otak merupakan penyakit yang paling banyak menyebabkan cacat pada kelompok usia lebih dari 45 tahun. Penderitanya banyak pula yang meninggal dunia. Cacat yang terjadi akibat stroke ini ada yang sulit pulih dan penderitanya tidak mungkin lagi kembali seperti sedia kala sehingga tidak mampu lagi mencari nafkah seperti sedia kala, menjadi tergantung kepada orang lain dan tidak jarang menjadi beban bagi keluarganya. Beban ini dapat berupa beban tenaga, beban perasaan dan beban ekonomi.

Pada bagian ini akan dibahas tentang stroke lebih lengkap baik macamnya, gejalanya, faktor-faktor resiko, pencegahan dan lain sebagainya, agar dapat menjadi pengetahuan bagi pembaca dan siapa pun terutama dalam upaya mencegah agar tidak terkena stroke terutama bagi mereka yang memiliki faktor resiko.

Definisi

Stroke adalah bencana atau gangguan peredaran darah di otak yang dalam bahasa Inggris disebut Cerebrovascular Accident. Gangguan peredaran darah di otak ini ada 2 macam, yaitu:

  1. Iskemia, yaitu berkurangnya aliran darah atau terhentinya aliran darah pada sebagian daerah di otak.
  2. Perdarahan, yaitu karena robeknya dinding pembuluh darah sehingga terjadi perdarahan di otak. Akibat gangguan peredaran darah di otak ini dapat mengakibatkan fungsi otak terganggu, di mana bila lebih berat dapat mengakibatkan kematian sebagin sel-sel otak yang terganggu aliran darahnya.
Jenis Stroke

Dari definisi di atas bentuk stroke beragam yaitu ada yang ringan, sedang dan berat. Apabila dilihat dari penyebabnya stroke dibagi menjadi 2 jenis, yaitu stroke yang tidak berdarah (non hemoragik) yaitu karena iskemia (berkurangnya aliran darah) dan stroke yang berdarah (hemoragik).

Untuk stroke yang ringan juga ada dua jenis, yaitu yang pulih sempurna gejalanya dalam waktu 24 jam yang biasa disebut TIA (Transient Ischemic Attack) atau serangan iskemik sepintas. Jenis stroke ringan yang satu lagi yaitu yang sembuh sempurna gejalanya dalam waktu lebih dari 24 jam, yang biasa disebut RIND (Reversible Ischemic Neurologic Deficit) atau gangguan saraf oleh iskemikyang pulih.

Gejala Stroke

Kegiatan tubuh baik berupa bergerak, merasa, berfikir, emosi, mengenang, berbicara, membaca, menulis, berhitung, berkhayal, melihat, mendengar dan lain sebagainya, pada semua kegiatan ini otak ikut berpartisipasi. Tugas dari berbagai macam kegiatan tubuh tersebut dilakukan oleh bagian-bagian dari otak. Ada bagian otak yang berperan dalam gerakan jari, tangan, kaki dan lidah, adafegi bagian otak yang berperan dalam berbicara, menulis, menyanyi, melihat dan bagian-bagian otak lainnya memiliki peranan yang berbeda-beda. Apabila gangguan peredaran darah terjadi pada bagian otak yang berperan dalam gerakan, maka akan memberikan gejala sulit atau tidak dapat menggerakkan bagian tubuh tertentu. Apabila gangguan terjadi pada daerah yang berperan dalam berbicara, maka akan memberikan gejala penderita sulit berbicara. Demikian seterusnya tergantung daerah man a yang menga- lami gangguan peredaran darah.

Jadi gejala stroke dapat bermacam-macam. Di bawah ini berbagai macam gejala yang dapat terjadi pada penderita stroke. Di antaranya : bicara menjadi pelo, sulit menelan, tidak dapat membaca dan menulis, banyak tidur, menjadi mudah tertawa, melihat dobel, lumpuh separuh badan, mulut moncong, bila makan atau minum suka keselek, berjalan sulit, langkah kecil-kecil, separuh badan kurang merasa, kesemutan, terasa seperti terkena cabe, pelupa, lidah moncong bila dijulurkan, penglihatan terganggu, gerakan tidak terkoordinasi, kelopak mata sulit dibuka, menjadi pusing tujuh keliling, tak dapat berhitung, tidak dapat memahami tulisan, berbicara tidak lancar, yang terucapkan sepatah-sepatah kata menjadi tidak karuan.

kenali stroke
Kenali Stroke, agar kita bisa mencegahnya

Faktor Resiko Terjadinya Stroke

Faktor resiko terjadinya stroke adalah kelainan-kelainan atau penyakit-penyakit atau keadaan-keadaan yang membuat seseorang lebih rentan terhadap serangan stroke. Dengan mengetahui faktor resiko dapat menjadi upaya mencegah terjadinya serangan stroke atau bagi yang memiliki faktor resiko akan lebih hati-hati dalam menjaga diri.

Faktor resiko ada dua macam yaitu faktor resiko yang kuat, yaitu yang besar pengaruhnya terhadap kemungkinan mendapatkan stroke dan sebaliknya yang kedua faktor resiko yang lemah.

Faktor resiko yang kuat:
1. tekanan darah tinggi (hipertensi)
2. penyakit jantung :
        - infark miokard
        -gangguan irama jantung (terutama fibrilasi jantung)
       -penyakit katup jantung
       -gagal jantung kongestif
3. sudah ada manifestasi aterosklerosis (mengerasnya pembuluh darah):
        -gangguan pembuluh darah koroner (angina pectoris)
        -gangguan pembuluh darah karotis (di leher) yaitu terdapat bising
4. Diabetes mellitus (kencing manis)
5. Polishemia
6. pernah mendapat serangan stroke
7. merokok

Adapun faktor resiko yang lemah :
1. kadar lemak yang tinggi dalam darah
2. kegemukan
3. kadar asam urat tinggi
4. kurang gerak badan/olah raga
5. hematokrit tinggi
6. fibrinogen tinggi.

Pencegahan Stroke

Stroke dapat dicegah. Dengan melihat faktor-faktor resiko di atas, kita dapat mengupayakan agar terhindar dari stroke atau setidaknya dapat mengundurnya meskipun hal tersebut tidak kita kehendaki. Pencegahan primer penyakit stroke adalah dengan memasyarakatkan gaya hidup sehat bebas stroke, yaitu:
1. Menghindari : merokok, stress mental, alkohol, kegemukan dan konsumsi garam berlebihan.
2. Mengurangi kolesterol atau lemak dalam makanan.
3. Mengendalikan hipertensi, diabetes mellitus dan penyakit jantung dengan cara diet dan obat-obat yang           sesuai dengan penyakitnya (dalam pengawasan dokter).
4. Menganjurkan untuk mengkonsumsi gizi yang seimbang dan olah raga secara teratur.

Gaya hidup sehat ini terutama bagi mereka yang memiliki faktor resiko baik yang lemah apalagi yang kuat. Bila faktor resiko dapat ditanggulangi dengan baik, maka kemungkinan mendapatkan stroke dapat dikurangi atau ditangguhkan.

Adapun bagi orang yang pernah terserang stroke dapat terjadi serangan ulang. Makin banyak faktor resiko yang dipunyai, makin tinggi kemungkinan stroke berulang.

Keadaan Pasca Stroke

Keadaan pasca stroke dimaksudkan keadaan orang sesudah mengalami serangan penyakit stroke. Seperti yang telah diketahui bahwa stroke merupakan penyakit yang paling banyak menybabkan cacat pada kelompok usia di atas 45 tahun. Namun perjalanan penyakit stroke bermacam-macam. Ada yang pulih dengan sempurna, ada yang sembuh dengan cacat ringan atau cacat sedang dan ada yang cacat berat.
Cacat yang diderita dapat mengakibatkan penderitanya tidak mampu melakukan banyak hal, misalnya :
1. Tidak mampu berbicara atau berkomunikasi.
2. Tidak dapat berjalan sendiri.
3. Harus dibantu bila makan.
4. Harus dibantu bila pindah dari tempat tidur ke kursi atau dari satu tempat ke tempat lain.
5. Harus dibantu dalam berpakaian, mandi dan mencuci.
6. Masih ngompol.
7. Harus dibantu dalam buang air besar.

Keadaan pasca stroke sangat membutuhkan bantuan orang lain. Oleh karena itu keluarga dekat harus membcri perhatian lebih terutama dalam komunikasi dengan isyarat dengan penderita untuk keperluan sehari-hari. Pada awalnya apa yang dimaui penderita kurang dapat dipahami, tetapi dengan kebiasaan-kebiasaan yang dilakukan penderita akan terbangun bahasa isyarat yang baik. Perhatian yang tidak kalah penting adalah melatih penderita untuk dapat mandiri semaksimal mungkin sehingga mengurangi beban keluarga.

Latihan yang perlu diberikan kepada penderita, misalnya :
1. Latihan berbalik bila tidur.
2. Latihan meningkatkan keseimbangan baik dalam duduk, berdiri dan berjalan.
3. Latihan berjalan, mula-mula dipapah, kemudian dengan menggunakan tongkat dan bila kemampuannya         bertambah dilatih berjalan sendiri.
4. Latihan menggunakan alat Bantu.
5. Latihan cara menaiki tangga.
6. Untuk gangguan komunikasi dapat dilatih oleh ahli terapi bicara. Kesemuanya itu dimaksudkan agar               penderita lebih mudah berdikari atau mandiri baik dalam bergerak, mandi, buang air besar/kecil dan               sebagainya sehingga mengurangi kerepotan orang lain dan dapat mengurangi beban psikis penderita.

Beberapa prinsip dalam pengasuhan penderita stroke. Posisi yang benar pada waktu
mengangkat pasien :
- Luruskan punggung anda
- Tekuk lutut anda dan jangan tekuk punggung
- Berdiri dengan kaki agak direnggangkan
- Untuk mengangkat pasien, berdiri sedekat mungkin dengan pasien, pegang pinggang atau punggung               pasien dengan kedua tangan dan jangan pegang ketiak pasien.
- Pastikan bahwa pasien mengetahui apa yang akan dilakukan pengasuh, berikan perintah seperlunya               sebagai upaya mengajak kerjasama dengan pasien.

Mencegah terjadinya ulkus dekubitus (lecet akibat penekanan):
- Posisi tidur pasien agar senantiasa dirubah setiap 2-3 jam.
- Gosok dengan minyak (misal : minyak zaitun) pada daerah tubuh yang tertekan.
- Usahakan alat-alat tidur (sprei, sarung bantal dan alas lainnya) tetap dalam keadaan kering, bersih dan           tidak kusut.
-      Memberikan perhatian khusus pada bahu yang lumpuh. - jangan pcrnah menarik lengan atau bahu pada         bagian tangan yang lumpuh
- ICetika mengangkat pasien janganlah meletakkan tangan pada ketiak bagian yang lumpuh.
- Agar diberi perhatian khusus pada bahu tangan yang lumpuh ketika mengangkat pasien.

Pertolongan pertama yang dapat diberikan oleh keluarga bila penderita dalam keadaan darurat 1. Pasien kejang.
- Jangan meninggalkan pasien selama kejang.
- Jauhkan pasien dari barang- barang yang ada di sekitarnya yang dapat membahayakan.
- Tidurkan pasien terlentang tanpa bantal dengan posisi kepala miring ke salah satu sisi.
- Jangan mencoba memasukkan sesuatu ke dalam mulut pasien (apalagi benda keras) karena dapat                 menyebabkan gigi pasien patah.
- Bawa secepatnya ke rumah sakit, catat waktu dan lamanya kejang.

2. Bila pasien tiba-tiba tidak sadar.
- Tidurkan pasien terlentang tanpa bantal dengan posisi kepala miring ke satu sisi.
- Lepaskan gigi palsu pasien bila ada.

Berkenalan dengan Strokenya cukup sampai di sini dulu yah,,,,,

Semoga postingan-postingan kesehatan di blog ini memberikan manfaat untuk antum semua, khususnya ana pribadi, Aminnn,,,,,

0 Comment "Berkenalan dengan Stroke (Jagalah Kesehatan)"

Post a Comment