STRATEGI MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN EKONOMI KAUM DHUAFA -PART 2- (KAJIAN)

Gang Penyelamat- Pada postingan kali ini, kita akan mencoba menyelesaikan secara tuntas bagaimana STRATEGI MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN EKONOMI KAUM DHUAFA. Jika Antum yang belum membaca postingan sebelumnya, bisa membacanya di sini.

Yuk kita lanjutkan pembahasannya....
************************

Strategi Meningkatkan Ekonomi Kaum Dhuafa

Melihat data statistik di atas dengan asumsi yang terkena imbasnya adalah kebanyakan ummat Islam, maka persoalannya adalah bagaimana strategi meningkatkan usaha kecil yang notabene kebanyakan ummat Islam, agar menjadi kekuatan mandiri di bidang ekonomi adalah penting dan mendesak untuk dipecahkan. Tentu saja jawaban terhadap persoalan itu tidak mudah karena akan menyangkut prilaku sosial masyarakat dan sumber-sumber daya ekonomi yang dapat digunakan. Di sini peran agama akan sangat strategi dalam upaya mengubah prilaku sosial umat yang destruktif terhadap perbaikan eko¬nomi, ke arah prilaku sosial kontruktif terhadap perubahan ekonomi.

Sejahterakan Umat? BMT salah satu solusinya
Sejahterakan Umat? BMT salah satu solusinya
Konsep dan strategi pemberdayaan ummat dalam menciptakan kemandirian ummat haruslah mengandung muatan-muatan kongkret untuk meyakinkan um¬mat bagaimana ummat ini agar tetap eksis dalam kehidupan yang serba materialistik dengan tidak menggantungkan hidup pada belas kasihan orang lain. Pe¬rnahaman ummat terhadap prilaku eko¬nomi yang islami adalah mutlak agar tercipta kedisiplinan sosial ekonomi yang mengarah pada keyakinan diri sebagai dasar mencari jalan untuk mengentaskan kaum dhuafa.

Peran Dan Eksistensi BMT Sebagai salah satu lembaga alternative Pemberdayaan ummat

Belakangan ini BMT tumbuh dan berkembang dengan pesat bak jamur di musim hujan. Kondisi semacam ini merupakan iklim yang kondusif dan perlu didukung oleh masyarakat khususnya ummat Islam agar ummat Islam mampu meningkatkan peran dalam perekonomian bangsa

Sesuai dengan misi awalnya beberapa persoalan ekonomi ummat yang diharapkan terpecahkan oleh Baitul Maal dan Baitut Tamwil adalah:
1. Terkumpulnya potensi ekonomi um¬mat Islam. Dengan penggabungan dari berbagai jamaah Masjid/pengajian akan memungkinkan tercapainya skala usaha yang ekonomis sehingga memungkinkan untuk dikerjakan secara profesional oleh tenaga pengetnbangan ummat
2. Dana milik ummat Islam yang terkumpul baik dari tabungan deposito maupun dari ZIS, hibah dan lain-lain benar-benar dapat dimanfaatkan oleh ummat Islam sendiri untuk memajukan ekonomi ummat. Terbukanya kesempatan untuk memanfaatkan lembaga keuangan de¬ngan sistem bagi hasil dan menghindari sistem bunga dll.

Oleh karena itu hal yang penting untuk diprioritaskan adalah meletakkan BMT pada eksistensi kelembagaan jangka panjang dengan peran yang professional. yakni, pertama, BMT harus memiliki akses pada kelompok masyarakat yang siap memberikan zakatnya. Kelemba¬gaan BMT harus sinergi dengan lem¬baga lain yang mempunyai orientasi pemberdayaan yang hampir sama. sebagai contoh adalah lembaga Baziz atau lembaga zakat lainnya. BMT dalam hal ini dapat merupakan perpanjangan tangan dari lembaga-lembaga seperti itu. Kedua, BMT harus bergerak pada sektor-sektor yang bisa membantu rakyat untuk meningkatkan hasil produksi mereka sehingga banyak altematif produk yang bisa mereka jual. Ketiga, manajemen BMT harus didukung oleh sumber daya manusia yang mempunyai integritas yang tinggi pada kepentingan ummat dan memiliki keahlian teknis da¬lam bidang operasional BMT serta wawasan agama yang cukup.

Dengan ketiga prioritas di atas diharapkan secara ideal BMT mampu meletakkan perannya sebagai unsur pengubah (agenf of development) yang Islami.
*****************************

Terimakasih Sudah menemani Gang Penyelamat membahas hal ini,,,,,,,


1 Response to "STRATEGI MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN EKONOMI KAUM DHUAFA -PART 2- (KAJIAN)"

  1. Pembahasan kakak di atas menarik, tapi kk memberikan kesimpulan sedikit sekali. Selain BMT apakah tidak ada lagi kak?

    ReplyDelete