Mengenal Formalin (Panduan Kesehatan)

Panduan Kesehatan-Kalau yang astu ini pasti sudah sangat akrab ditelingan kita. Terlebih lagi beberapa tahun yang lalu kasus yang ditimbul oleh senyawa kimia ini sempat membuat gempar masyarakat Indonesia. Yups, itulah Formali.

Sebenarnya, formalin dapat memberikan menfaat yang sangat banyak bagi alam semesta ini, khususnya bagi manusia. Dengan catatan bahan kimia ini digunakan sesuai dengan yang telah ditetapkan. Nah oleh karena itu, semoga catatan ini bisa memberikan manfaat kepada kita den merubah pandangan kita tentang formalin,,,
*************
Formalin bukan untuk bahan makanan
Formalin bukan untuk bahan makanan

Formalin merupakan larutan dari formaldehid. Mempunyai banyak nama kimia, diantaranya Formol, Methylene aldehyde, Paraforin, Morbicid, Oxomethane, Polyoxymethylene glycols, Methanal, Formoform, Superlysoform, Formic aldehyde, Formalith, Tetraoxymethylene, Methyl oxide, Karsan, Trioxane, Oxymethylene, dan Methylene glycol. Di pasaran, formalin bisa ditemukan dalam bentuk yang sudah diencerkan, dengan kandungan formaldehid 10%-40%.

Formalin sudah umum digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Di sektor industri, formalin sangat banyak manfaatnya, seperti antibakteri atau pembunuh kuman sehingga dimanfaatkan untuk pembersih lantai, kapal, gudang, pakaian dan pembasmi serangga. la juga bahan pembuatan pupuk dalam bentuk urea, bahan pembuatan produk parfum, pengawet produk kosmetika, pengeras kuku, dan bahan untuk insulasi busa. Formalin dipakai pula sebagai pencegah korosi untuk sumur minyak. Di bidang industri kayu digunakan sebagai bahan perekat untuk produk kayu lapis (plywood). Dalam dunia fotografi biasanya digunakan untuk pengeras lapisan gelatin dan kertas.

Dalam konsentrasi sangat kecil (<1%), formalin digunakan sebagai pengawet berbagai barang konsumen, seperti cairan pencuci piring, pelembut, perawat sepatu, shampo mobil, lilin dan karpet.

Di industri perikanan, formalin digunakan untuk menghilangkan bakteri yang biasa hidup di sisik ikan. Formalin diketahui sering digunakan dan efektif dalam pengobatan penyakit ikan akibat ektoparasit seperti kulit berlendir. Meski demikian, bahan ini sangat beracun bagi ikan. Ambang batas amannya sangat rendah, sehingga terkadang ikan yang diobati malah mati. Formalin banyak digunakan dalam pengawetan specimen ikan untuk keperluan penelitian dan identifikasi.

Di dunia kedokteran, formalin digunakan untuk pengawetan mayat manusia untuk dipakai dalam pendidikan mahasiswa kedokteran. Untuk pengawetan biasanya digunakan formalin dengan konsentrasi 10%. Formalin juga banyak dipakai di produk rumah tangga, seperti piring, gelas, dan mangkuk yang terbuat dari plastic atau melamin. Bila piring atau gelas itu terkena makanan atau minuman panas, maka bahan formalin yang terdapat pada produk tersebut akan larut.

Formalin adalah larutan tidak berwarna dan baunya sangat menusuk. I )alam formalin terkandung sekitar 37% formaldehid dalam air. Untuk bahan pengawet biasanya ditambahkan methanol hingga 15%. Bila tidak diberi bahan pengawet, makanan seperti tahu atau mie basah seringkali tidak bisa bertahan lebih dari 12 jam.
Formaldehid juga dipakai untuk reaksi kimia yang bisa membentuk ikatan polimer, dimana salah satu hasilnya adalah menimbulkan warna produk lebih cerah, Maka formalin dipakai dalam industri plastik, bahan pembuatan sutra buatan, zat pewarna, dan cermin kaca.

Secara umum, ambang batas aman formalin dalam tubuh, menurut International Programme on Chemical Safety (IPICS), 1 miligram per liter.

Formalin masuk ke tubuh manusia melalui dua jalan, yaitu mulut dan pernapasan. Sebetulnya, sehari-hari kita sudah menghirup formalin dari lingkungan sekitar. Polusi yang dihasilkan asap knalpot dan pabrik yang mengandung formalin. Asap rokok atau air hujan sebetulnya juga mengandung formalin.

Formalin sangat berbahaya, jika terhirup, mengenai kulit dan tertelan. Akibat yang ditimbulkan dapat berupa luka bakar pada kulit, iritasi pada saluran pernapasan, reaksi alergi dan bahaya kanker. Dalam jumlah sedikit, formalin akan larut dalam air, serta dibuang ke luar bersama cairan tubuh, sehingga sulit dideteksi keberadaannya dalam darah. Jika imunitas tubuh rendah atau mekanisme pertahanan tubuh rendah, sangat mungkin formalin dengan kadar rendah pun bisa berdampak buruk terhadap kesehatan. Usia anak, khususnya bayi dan balita adalah salah satu yang rentan mengalami gangguan ini.

Bila formalin masuk ke tubuh melebihi ambang batas (I milligram per liter), dapat mengakibatkan gangguan pSda organ dan sistem tubuh manusia. Akibat yang ditimbulkan dapat terjadi dalam waktu singkat dan dalam jangka panjang.

Akibat jangka pendek yang terjadi biasanya bila terpapar formalin dalam jumlah banyak. Tanda dan gejala akut yang terjadi adalah bersin, radang tonsil, radang tenggorok, sakit dada berlebihan, lelah, jantung berdebar-debar, sakit kepala, mual, diare dan muntah. Pada konsentrasi yang tinggi biasanya menyebabkan kematian.

Bila terhirup, formalin mengakibatkan iritasi pada hidung dan tenggorokan, gangguan pernapasan, rasa terbakar pada hidung dan tenggorok, serta batuk-batuk. Kerusakan jaringan sistem saluran pernapasan bisa mengganggu paru-paru berupa pneumonia (radang paru) dan edema paru (pembengkakan paru).

Bila terkena pada kulit dapat menimbulkan perubahan warna, kulit menjadi merah, mengeras, mati rasa, dan ada rasa terbakar. Apabila terkena mata dapat menimbulkan iritasi mata, sehingga mata merah, rasanya sakit,

0 Comment "Mengenal Formalin (Panduan Kesehatan)"

Post a Comment